Senin, 17 September 2012

free download avira terbaru 2012 full crack

Download Antivirus Avira Terbaru Full Version

Download Antivirus Avira Terbaru Full Version  - Avira adalah salah satu antivirus yang masih banyak di gunakan oleh orang untuk saat ini, terbukti dengan kualitasnya dalam melindungi komputer maupun laptop anda dari serangan virus. Kali ini olengkblogs akan share link Download Antivirus Avira terbaru dan sudah Full Version tentunya.



Antivirus Avira atau yang lebih dikenal dengan AV versi terbaru ini hadir dengan tampilan yang simple dan user friendly sehingga mudah bagi anda untuk menggunakannya. Baik berikut beberapa fitur "Antivirus Avira Terbaru Full Version" yang akan melindungi komputer anda dari Virus, Malware, Program yang tidak diinginkan, dan bahaya lainnya.

  1. AntiVir stops all types of viruses
  2. AntiAd/Spyware eliminates ad/spyware
  3. AntiPhishing proactive protection against phising
  4. AntiRootkit against hidden rootkit threats
  5. AntiDrive-by prevents against downloading viruses when surfing
  6. EmailScanner enhanced email protection
  7. WebGuard protection against malicious websites
  8. RescueSystem create a bootable rescue CD
  9. QuickRemoval eliminate viruses at the push of a button
  10. NetbookSupport for laptops with low resolution
Nah bagi anda yang merasa menggunakan AV silahkan download sekarang juga  Antivirus Avira Terbaru Full Version di bawah ini.

free download full album noah band 2012

Download Lagu Noah band Lengkap



Download Lagu Noah band aka "PETERPAN" Lengkap - Setelah meresmikan nama baru yaitu "NOAH" yang mengambil nama dari salah seorang nabi Grup ini sebelumnya sudah merilis beberapa buah lagu mereka. Dan kabarkan mereka belum merilis album hanya single saja.

Bagi yang berminat ingin download lagu terbaru dari NOAH band ini silahkan download saja langsung :

Download | Noah Band - Separuh Aku
Download | Noah Band - Dara
Download  NOAH - Demi Kita
Download  NOAH - Hidup Untukmu Mati Tanpamu
Download  NOAH - Jika Engkau
Download  NOAH - Raja Negeriku
Download  NOAH - Mati Tanpamu
Download  NOAH - Sentuhlah Cinta
Download  NOAH - Ini Cinta
Noah Band (peterpan) – Berartinya Dirimu
Download NOAH, Tak Lagi Sama
Download | Noah Band Feat. Momo Geisha - Cobalah Mengerti (Clean) - pass : ashtho

(nb : tunggu iklan 5 detik lalu klik SKIP ADD di kanan Atas..)

Read more: http://olengkblogs.blogspot.com/2012/08/download-lagu-noah-band-lengkap.html#ixzz26iCZq5aD

LAPORAN PRAKTIKUM MIKORIZA


LAPORAN PRAKTIKUM



Isolasi Spora Jamur Mikoriza V-A





 








Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas
Praktikum Agrobioliogi



Oleh :
Viandra Edo B.P
111510501075




PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tanaman merupakan makhluk hidup yang tidak memiliki sistem syaraf gerak, tetapi keberadaannya membawa berkah bagi seluruh makhluk hidup di bumi. Produksi utamanya yang berupa oksigen merupakan pasokan yang tidak akan pernah habis dibutuhkan begitu juga dengan produksi keduanya, yakni hasil perkembangbiakannya.
Hasil perkembangbiakan tanaman sebagian besar merupakan kebutuhan pangan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Buah, bunga hingga biji semua merupakan bagian yang sering dimanfaatkan baik sebagai bahan pangan maupun yang lain terutama dari kelompok biji-bijian.
Demikian juga dengan tanah yang sangat mendukung keberadaan tanaman. Tanah sebagai media yang seringkali digunakan oleh manusia sebagai tempat tumbuh tanaman yang ideal karena di dalam tanah unsur hara terkandung cukup banyak, selain itu hal-hal yang berkaitan dengan biologi tanah sebagai contoh mikroorganisme dalam tanah juga sangat mendukung kegiatan tanam-menanam.
Pada dasarnya tidak seluruh unsur hara yang berada di dalam tanah dapat dengan mudah diserap oleh akar tanaman. Seringkali akar tanaman mengalami kesulitan dalam melakukan penyerapan baik disebabkan karena faktor lingkungan berupa ketersediaan unsur yang minimal atau bahkan berlebih.
Namun semua itu dapat diatasi oleh mikroorganisme tanah yang berada pada sebagian besar tanaman dan berasosiasi dengan tanaman sehingga keduanya sama-sama untung (simbiosis mutualisme) yakni jamur mikoriza.
Dengan adanya infeksi yang disebabkan oleh jamur mikoriza ini ternyata dapat meningkatkan unsur hara makro pada tumbuhan seperti N, P, K, Cu dan Zn. Sementara kita tahu bahwa unsur-unsur tersebut menstimulisasi pertumbuhan tanaman baik dari faktor tumbuh, berkembang hingga perkembangbiakannya. Hal ini sangat menguntungkan bagi tumbuhan karena dengan begitu seluruh faktor tumbuh pada tumbuhan akan bekerja secara optimal.

1.2 Tujuan
            Mengisolasi dan mengenal spora jamur mikoriza vesikuler-arbuskular.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Mikoriza Arbuskular merupakan mikroorganisme tanah yang terdapat hampir di segala jenis tanah. Mikoriza ini memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan memperbaiki agregasi tanah. Namun demikian belum terlihat jelas pada tingkatan mana mikoriza ini bekerja di lapangan. Secara umum, manfaat CMA dalam kondisi eksperimental dengan mikoriza individual berhubungan dengan tingkat dan perluasan pembentukan CMA. Namun demikian terlihat jelas adanya indikasi bahwa proses ini tidak dapat dilakukan pada semua mikoriza. Penentuan waktu pembentukan dilapangan merupakan hal yang penting guna memperoleh manfaat pertumbuhan tanaman (Delvian, 2006).
Mikoriza ini mulai ditemukan pada profil tanah sekitar kedalaman 20 cm tetapi walaupun demikian juga, masih terdapat pada kedalaman 70-100 cm. CMA tersebar secara aktif  dan tersebar secara pasif dimana CMA tersebar dengan angin, air atau mikroorganisme dalam tanah (Delvian, 2006).
Mikoriza tersebut dapat ditemukan hampir pada sebagian  besar tanah dan pada umumnya tidak mempunyai inang yang spesifik. Namun tingkat populasi dan komposisi jenis sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh karakteristik tanaman dan sejumlah faktor lingkungan seperti suhu, pH, kelembaban tanah, kandungan fosfor dan nitrogen. Suhu terbaik untuk perkembangan CMA adalah pada suhu 30 °C, tetapi untuk kolonisasi miselia yang terbaik adalah pada suhu 28-35 °C (Budiman dan Saraswati,  2007).
Mikoriza arbuskula dapat berasosiasi dengan hampir 90% jenis tanaman dimana tiap jenis tanaman dapat juga berasosiasi dengan satu atau lebih jenis CMA. Tetapi tidak semua jenis tumbuhan dapat memberikan respon pertumbuhan positif terhadap inokulasi CMA. Konsep ketergantungan tanaman akan CMA adalah relatif dimana tanaman tergantung pada keberadaan CMA untuk mencapai pertumbuhannya. Tanaman yang mempunyai ketergantungan yang tinggi pada keberadaan CMA, biasanya akan menunjukkan pertumbuhan yang nyata terhadap inokulasi CMA, dan sebaliknya tidak dapat tumbuh sempurna tanpa adanya asosiasi dengan CMA (Istiqomah, 2006).
Perbedaan lokasi dan rizosfer menyebabkan perbedaan keanekaragaman spesies dan populasi CMA. Tanah yang didominasi oleh fraksi lempung (clay) merupakan kondisi yang diduga sesuai untuk perkembangan spora Glomus, dan tanah berpasir genus Gigaspora ditemukan dalam jumlah tinggi. Pada tanah berpasir, pori-pori tanah terbentuk lebih besar dibanding tanah lempung dan keadaan ini diduga sesuai untuk perkembangan spora Gigaspora yang berukuran lebih besar daripada spora Glomus (Istiqomah, 2006).
Lingkungan dan faktor biotik diketahui memiliki pengaruh terhadap pembentukan CMA dan derajat infeksi dari sel korteks inang. Perbedaan waktu yang diperlukan untuk infeksi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : kerapatan akar, rata-rata pertumbuhan akar, jumlah spora/unit volume tanah, persentase perkecambahan spora dan rata-rata pertumbuhan hifa. Interaksi antar faktor-faktor biotik memilikiefek yang signifikan dalam merespon pertumbuhan tanaman yang diinokulasi. Faktor lingkungan berpengaruh terhadap pembentukan CMA dalam hal suplai dan keseimbangan hara, kelembaban dan pH tanah (Istiqomah, 2006).
Dalam perkembangannya CMA sangat membutuhkan kondisi lingkungan yang optimum. Kondisi lingkungan seperti pH tanah, eksudat akar dan suhu akan mempengaruhi perkembangan CMA di alam. Suhu yang optimum bagi CMA akan mempercepat terjadinya perkembangbiakan baik dalam hal menginfeksi akar tanaman (inang) maupun dalam menghasilkan spora-spora sebagai bagian dari perkembangan berikutnya yang relatif tinggi akan meningkatkan aktifitas cendawan (Delvian, 2006).
CMA mampu beradaptasi secara optimal pada kisaran suhu 18-35 0C. Proses perkecambahan dan pembentukkan CMA melalui tiga tahap yaitu perkecambahan spora di tanah, penetrasi hifa ke dalam sel akar dan perkembangan hifa di dalam korteks akar (Musfati, dkk. 2006).
Suhu tanah sangat berpengaruh terhadap terbentuknya koloni akar dan kemampuan membentuk spora serta kemampuan hidup dari alat–alat perkembang biakan CMA. Suhu dijadikan sebagai faktor utama pada kolonisasi CMA ini karena berdasarkan hasil analisis contoh tanah setiap ketinggian tempat memiliki sifat kimia tanah yang sama di antaranya kriteria pH tanah yaitu masam, P tersedia termasuk sangat rendah dan C-organik sangat tinggi
Walaupun tingkat kolonisasi CMA bervariasi pada setiap ketinggian tempat tetapi masih ditemukan adanya hubungan CMA dengan tumbuhan di hutan Pegunungan Sinabung. Kondisi ini dimungkinkan oleh pengaruh kandungan P tersedia yang sangat rendah di dalam tanah. Kandungan P tersedia di dalam tanah pada dasarnya sangat mempengaruhi terbentuknya CMA. Rendahnya jumlah P tersedia akan meningkatkan terbentuknya CMA pada tanaman karena kondisi tanah yang seperti ini, tumbuhan akan cenderung memanfaatkan CMA sebagai salah satu cara untuk mendapatkan unsur hara dari dalam tanah (Delvian, 2006).

III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan waktu
            Acara Praktikum Agrobiologi ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 24 April 2010 pukul 14.00 di Laboratorium Klimatologi, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jember.

3.2 Bahan dan alat
3.2.1 Bahan
1.   Sampel tanah
2.   Air kran

3.2.2 Alat
1.   Botol film
2.   Gelas beker 500 ml.
3.   Loup
4.   Petridish steril
5.   Erlenmeyer
6.   Mikroskop
7.   Ayakan bertingkat ukuran 20, 60 200 mesh
8.   Bak   

3.3 Cara Kerjah
1.      Menimbang contoh tanah sebanyak 50 gram, menambahkan air kran 250 ml.
2.      Mengaduk contoh tanah selama 1 menit, mendiamkannya selama 30 detik
3.      Melakukan pengayakan dengan menggunakan ayakan bertingkat, contoh tanah usah di ayak, cukup airnya saja
4.      Mengumpulkan hasil ayakan dengan botol pencuci ke petridish (ayakan tingkat 2 dan 3 saja)
5.      Mengambil sedikit demi sedikit ayakan tersebut, mengencerkan dengan air kran, mengamati pada mikroskop perbesaran 100x
6.      Mengambil mikoriza dengan menggunakan pipet tetes jika ditemukan, menyimpan ke dalam botol film, memasukkan pada lemari pendingin dengan suhu 4 oC.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
            Mikoriza adalah salah satu kelompok jamur tanah yang biotrof obligat yang tidak dapat melestarikan pertumbuhan dan reproduksinya bila terpisah dengan tanaman inang, dengan kata lain merupakan bentuk asosiasi antara sebagian besar tanaman dengan jamur tertentu.
Mikoriza apabila di amati memiliki beberapa struktur tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu vesikel, arbuskul dan spora.









 






       Vesikel Mikoriza                  Spora Mikoriza                  Arbuskul Mikoriza
1. Vesikel (Vesicle)
Vesikel merupakan struktur cendawan yang berasal dari pembengkakan hifa internal secara terminal dan interkalar, kebanyakan berbentuk bulat telur, dan berisi banyak senyawa lemak sehingga merupakan organ penyimpanan cadangan makanan dan pada kondisi tertentu dapat berperan sebagai spora atau alat untuk mempertahankan kehidupan cendawan. Tipe CMA vesikel memiliki fungsi yang paling menonjol dari tipe cendawan mikoriza lainnya. Hal ini dimungkinkan karena kemampuannya dalam berasosiasi dengan hampir 90 % jenis tanaman, sehingga dapat digunakan secara luas untuk meningkatkan probabilitas tanaman.
2.  Arbuskul
Cendawan ini dalam akar membentuk struktur khusus yang disebut arbuskular. Arbuskula merupakan hifa bercabang halus yang dibentuk oleh percabangan dikotomi yang berulang-ulang sehingga menyerupai pohon dari dalam sel inang.
Arbuskul merupakan percabangaan dari hifa masuk kedalam sel tanaman inang. Masuknya hara ini ke dalam sel tanaman inang diikuti ole peningkatan sitoplasma, pembentukan organ baru, penbengkokan inti sel, peningkatan resrpurasi dan aktivitas emzim.
Struktur yang dibentuk pada akar-akar muda adalah Arbuskul. Dengan bertambahnya umur, Arbuskul ini berubah menjadi suatu struktur yang menggumpal dan cabang-cabang pada Arbuskul lama kelamaan tidak dapat dibedakan lagi. Pada akar yang telah dikolonisasi oleh CMA dapat dilihat berbagi Arbuskul dewasa yang dibentuk berdasarkan umur dan letaknyaa. Arbuskul dewasa terletak dekat pada sumber unit kolonisasi tersebut.
3.  Spora
Spora terbentuk pada ujung hifa eksternal. Spora ini dapat dibentuk secara tunggal, berkelompok atau di dalam sporokarp tergantung pada jenis cendawannya. Perkecanbahan spora sangat sensitif tergantung kandungan logam berat di dalam tanah dan juga kandungan Al. kandungan Mn juga mempengaruhi pertumbuhan miselium. Spora dapat hidup di dalam tanah beberapa bulan sampai sekarang beberapa tahun. Namun untuk perkembangan CMA memerlukan tanaman inang. Spora dapat disimpan dalam waktu yang lama sebelum digunakan lagi.
jika dilihat secara terperinci bagian yang terdapat dal tubuh mikoriza, dapat menghasilkan gambar sebagai berikut :






            Dengan adanya jamur ini seringkali membuat baik para petani, peladang atau semacamnya merasa untung. Bagaimana tidak jika hasil tanam yang diperoleh dapat sesuai dengan keinginan. Namun seringkali pemahaman yang yang diraih kurang benar bahwa sebetulnya hal ini disebabkan oleh asupan unsur hara yang disediakan oleh mikoriza yang diambilnya dari tanah. Unsur-unsur tersebut adalah N, P, K, Cu, dan Zn yang setiap unsurnya membawa banyak keuntungan bagi tanaman.
Pada praktikum kali ini bahan yang digunakan adalah tanah pada tanaman sengon, jati, kacang kedelai dan jagung. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa tanaman yang paling banyak mengandung mikoriza adalah tanaman sengon. Hal ini disebabkan Karena jamur lebih suka hidup pada perakaran pohon tahunan, bukan pada perakaran tanaman musiman. Pada perakaran pohon tahunan baik pH, unsur hara serta kandungan bahan lain yang berguna di dalam tanah pengaturannya sangat teratur dan baik, tidak seperti pada pengaturan tanaman musiman yang setiap saat bisa saja dirombak sesuka hati petani.
Berdasarkan struktur tubuh dan cara infeksi terhadap tanaman inang, mikoriza dapat digolongkan menjadi 2 kelompok besar (tipe) yaitu ektomikoriza dan endomikoriza. Namun ada juga yang membedakan menjadi 3 kelompok dengan menambah jenis ketiga yaitu peralihan dari 2 bentuk tersebut yang disebut ektendomikoriza.
Ektomikoriza mempunyai sifat antara lain akar yang kena infeksi membesar, bercabang, rambut-rambut akar tidak ada, hifa menjorok ke luar dan berfungsi sebagi alat yang efektif dalam menyerap unsur hara dan air, hifa tidak masuk ke dalam sel tetapi hanya berkembang diantara dinding-dinding sel jaringan korteks membentuk struktur seperti pada jaringan Hartiq
Ektendomikoriza merupakan bentuk antara (intermediet) kedua mikoriza yang lain. Ciri-cirinya antara lain adanya selubung akar yang tipis berupa jaringan Hartiq, hifa dapat menginfeksi dinding sel korteks dan juga sel-sel korteknya. Penyebarannya terbatas dalam tanah-tanah hutan sehingga pengetahuan tentang mikoriza tipe ini sangat terbatas.
Endomikoriza mempunyai sifat-sifat antar lain akar yang kena infeksi tidak membesar, lapisan hifa pada permukaan akar tipis, hifa masuk ke dalam individu sel jaringan korteks, adanya bentukan khusus yang berbentuk oval yang disebut Vasiculae (vesikel) dan sistem percabangan hifa yang dichotomous disebut arbuscules (arbuskul).

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1              Kesimpulan
-       Mikoriza adalah salah satu kelompok jamur tanah yang biotrof obligat yang tidak dapat melestarikan pertumbuhan dan reproduksinya bila terpisah dengan tanaman inang.
-       Mikoriza memiliki beberapa struktur tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu vesikel, arbuskul dan spora.

5.2              Saran
Diharap pada para praktikum agar lebih serius ketika melaksanakan praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan baik sesuai aturan dan agar dapat lebih memahami kegiatan praktikum yang diselenggarakan.

DAFTAR PUSTAKA
Budiman, S dan Saraswati, D. 2007. Kesuburan Tanah Masyarakat Badui karena Mikoriza V-A terjaga. Penerbit Niaga Swadaya. Bandung

Delvian, 2006. Optimalisasi Daya Tumbuh Tanaman terhadap Daya Dukung Perkembangbiakan Jamur Mikoriza. Institut Teknologi Surabaya. Surabaya

Musfati, A  dkk. 2006. Modifikasi Sistem Pertanian Organik dengan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA). Universitas Lampung . Lampung.

Noor, Z. 2006. Produktivitas dan Mutu Jagung terhadap Mikoriza diDesa Pare Kediri . Institut Pertanian Bogor. Bogor

Tim Penulis PS. 2000. Budidaya Tanaman Legum dengan Bakteri Rhizobium dan Jamur Mikoriza. Penerbit Niaga Swadaya. Bandung